Tuesday, January 1, 2019

Cinta Pertama dan Para Mantan

Cinta Pertama dan para Mantan

Awal berusaha meninggalkannya aku merasa dialah adalah mahluk terindah buatku, ya Mahluk terindah Produk Tuhan untukku. Kawan tahukah kamu? Anggapan itu hanyalah produk dari pemikiranku karena nyatanya itu adalah ciptaanNYA untuk pria lain

Rasa itu akan membayangi setiap langkah kemana pun kita pergi, andai saja melupakan itu semudah mebalikkan telapak tangan pun aku inginkan hal itu. Seiring waktu yang terus berputar dan banyak waktu dan kejadian yang telah terlewati barulah saya sadari itu adalah bagian dari sebuah proses transformasi. Dari berbagai kejadian saya memahami "Mencintai itu berarti memberi dalam(lebih dari kata dengan) ikhlas. Jika engkau masih menganggap ada cinta sejati diantara manusia maka tak akan engkau temukan yang ada cinta sejati itu hanyala milikNYA

Saya berulang kali jatuh hati pada wanita pasca bertemu dengan cinta pertama tetapi saya  selalu tidak yakin jika itu adalah cinta yang aku rasa, RAGU karena itulah  saya tidak menggunakan kalimat jatuh cinta. Saya lebih memilih padanan kata "jatuh hati". Well semua tidak terlihat sesederhana yang aku tuliskan tetapi seperti itulah yang aku alami di masa-masa pencarian jiwa untuk bertepi dan menikmati pahit manis asam asing usia muda dulu.

Kita lelaki

Haknya mencintai siapa pun tetapi kewajiban kita adalah tahu diri

Karena itu selama saya hanya merasa jatuh hati terlebih pada pandangan pertama, saya memilih mencintai dalam diam sambil merapalkan doa-doa tentang harapan dengannya agar Tuhan memberikan Dia sebagai jodohku jika bisa dialah terindah untukku. Namun belakangan saya menyadari jika ternyata doaku terlalu memaksa ya memaksa karena terkadang kuselip kata pilihan yang tak seharusnya kukatakan pada Sang Pencipta pada hal doa yang baik itu disampaikan dengan cara yang sederhana tanpa kalimat dan kata yang cenderung memaksa,  harus dan atau yang terselip lainnya.

Kini mereka (para sang mantan) sudah punya jalan hidup mereka sendiri dan saya yakin mereka akan bahagia dengan pilihan hidupnya. Yang tertinggal di kepala saya tentang mereka  ada apa adanya dirinya mereka dulu ketika jumpa dengannya. Tidak ada satu pun kata benci atau dendam yang mengharuskan aku untuk melupakannya. Bagiku mereka punya peran tersendiri dalam hidupku.

Kini sudah lama berlalu bagiku yang tersisah hanyalah kenangan. Orang bilang kenangan itu menyakitkan tetapi tidak bagiku. Karena masa lampau adalah pembelajaran karena itu sudah sepatutnya kenangan itu dinikmati.

Oh Ya hampir lupa, dalam pencarian saya menyadari cantik itu bukan pilihan, kaya itu bukan pilihan, kehormatan itu bukan pilihan bagiku itu hanyalah standar semu yang ada di dalam hati insan yang terikat emosional dengan hasratnya, di sisi lain yang aku temukan adalah wanita terindah adalah wanita yang mampu menyenangkan hati dan mampu mendekatkanmu dengan Tuhan dalam kondisi apa pun itu.

Muhammad Iskandar Zulkarnain
01 Januari 2019