Thursday, July 9, 2015

Aku dan Seniorku

Catatan dalam lintasan Sejarahku


Cinta itu memang tidak mengenal siapa. Mengapa, bagaimana, kapan, dimana dan perbedaan. Cinta itu menyenangkan, serba bias, dan mampu merubah segalanya dan berperan sebagai sesuatu yang dinamis. Dan sebagai sesuatu yang dapat menjadi motivasi perubahan terhadap seseorang.

Ketika cinta mulai bersemi, tergoda hati yang lain, dikala cinta mulai terbagi rasa cemburu seolah tidak ingin tinggal diam. Rasa sakit pun menyeruak dari dalam hati, hanya jiwa yang tangguh yang mampu menahan perihnya.

Seniorku cantik-cantik mau tak mau itu harus aku akui. Walau pun demikian aku tetap berusaha untuk tidak sampai jatuh hati pada salah satu dari mereka, jujur saja saya sangat menyukai salah seorang dari mereka. Ya salah satu dari seniorku.


Seniorku itu selalu Nampak bersahaja dan air matanya pun dipenuhi keceriaan. Langkahnya begitu anggun dan terlihat optimis menghadapi hidup ini. Sorot matanya yang tajam seolah ingin menyingkap ungkap beribu  macam misteri dunia. Wajah dan karakternya yang ayu nan feminism selalu member kesan kuat bahwa ia adalah wanita ayu.

Bagiku ia adalah wanita yang nyaris sempurna sebagai seorang GADIS IMPIAN bagi semua Lelaki termasuk aku. Kutahu sulit buatku untuk menggapainya karena Ia adalah seniorku dan mungkin aku bukan siapa-siapa di hadapannya, mungkin in hanya mimpi belaka bagiku

Makassar, 2003 - 2004.

No comments:

Post a Comment