Sunday, July 12, 2015

KOPASSUS-SRI LANKA-LTTE


Harus diakui, kita pernah menjadi bangsa yang paling disorot dunia karena kasus pemberontakannya, kekerasanya, penyelewengan kekuasaan, korupsi dan tentu saja bencana alam..! Hampir tidak ada sedikitpun waktu yang kita miliki terisi dengan kabar dan harapan-harapan yang menggembirakan. Bangsa ini oleng danlunglai dengan coreng hitam menghias di muka..! Sampai akhirnya tibalah sebuah masa dimana kita secara perlahan mampu bangkit dari keterpurukkan dan membalikkan keadaan pada kondisi dimana bangsa ini kembali dihormati, dicintai, disanjungi dan bahkan diteladani..!
indonesia-jaya
Satu persatu krisis yang melilit bangsa dan negara Indonesia, mampu kita singkirkan..! Keberhasilan besar bangsa Indonesia dalam menata kembali kehidupan sosial ekonomi, telah menjadi buah bibir dan panutan bagi banyak bangsa dan negara lain di dunia. Tidak heran bila pada saat yang sama, kitapun kedatangan tamu-tamu terhormat, pemimpin negara dari berbagai belahan dunia. Seketika kita menjadi sang Primadona..!
Diantara sekian banyak tamu negara itu, mungkin ada salah satu yang kurang mendapatkan liputan luas dari media..! Ya, ini adalah tentang kunjungan pemimpin Sri Lanka..!
Sri Lanka, nun hingga tahun 2008 sedang jatuh bangun menghadapi pemberontakan sparatis Macan Eelaam Tamil, akhirnya mereka berinisiatif untuk merapat ke Indonesia, setelah India dan Bangladesh disinyalir berada di belakang kelompok pemisah tersebut..! Keberhasilan Indonesia dalam mengahadapi kasus serupa di Ambon, Poso dan Aceh, menjadi referensi penting bagi pemerintah Sri Lanka untuk mengharapkan bantuan keahlian dan pengalaman untuk ditransfer kedalam tubuh pasukan tentara nasional Sri Lanka..! Bagaimana tidak, saat itu pasukan Sri Lanka sedang berada pada level kepercayaan diri paling rendah. Peningkatan kekuatan yang relatif stagnan, runtuhnya moral pasca pengeboman keluarga Kumaratungga, dan dihantui oleh adanya peningkatan kekuatan pemberontak yang sangat pesat. Sebagai pengetahuan, pasukan LTTE telah membentuk kekuatan 3 matra, dan yang paling ironis, LTTE juga dilengkapi dengan helicopter tempur yang lebih baik dengan helicopter yang dimiliki oleh tentara nasionalnya..! Bahkan LTTE juga telah dilengkapi oleh beberapa unit kapal selam mini yang AL Sri Lanka sendiri tidak pernah memilikinya..! Sungguh sebuah paradoks yang amat mengenaskan pada saat itu..!
Beruntung, dari pertemuan kedua pemimpin di Jakarta telah menghasilkan sebuah kesepakatan yang menggembirakan. Panglima TNI saat itu, Jenderal Endriartono Sutarto, mulai kerap melakukan pertemuan dan diskusi dengan koleganya dari Sri Lanka, guna menyusun strategi yang bisa segera ditransfer dan diapplikasikan oleh pasukan tentara nasional Sri Lanka. Tidak lama berselang, pengiriman secara bergelombang pasukan komando dari Colombo mulai berdatangan secara tertutup untuk digembleng di Batujajar..!
10390344_1599174440317134_6077845951989749309_n
10570360_1599174416983803_5091732781569681020_n

Yang paling menggelikan adalah setelah pasukan komando itu kembali ke negaranya, tiba-tiba peralatan tempur buatan Indonesia pun turut melengkapi mereka di medan perang, bahkan ada isu konon delegasi Indonesia yang tergabung dalam misi perdagangan dan pertukaran budaya dengan Sri Lanka pun baru pulang setelah terbetik kabar tertembak dan terbunuhnya pemimpin pemberontak LTTE, Velnipillai Prabhakaran, pada 18 Mei 2009..! Isu ini telah menjadi sebuah rahasia dalam tubuh angkatan bersenjata Sri Lanka. Namun adanya kendaraan taktis P2 APC buatan Pindad disana sebelum penyerbuan markas LTTE, adalah bukti bahwa kita dengan Kopassusnya, pernah ada bersama mereka. Akankah TNI menceritakan keadaan yang sebenarnya..? Atau, seperti biasa, bungkam seribu bahasa..! Hehehe..!
Info ini saya peroleh tidak sengaja ketika coba mengorek sesuatu tentang penugasan pasukan PBB..! Ada sesuatu yang ganjil dimata saya, kenapa Sri Lanka lebih banyak bersama dengan pasukan KONGA..? Dan saya juga berusaha mencari tahu tentang status Anoa di wilayah penugasan PBB, ternyata Anoa-Anoa itu telah menjadi milik PBB, dan KONGA hanya punya hak pakai. Artinya, jika kita membawa 100 unit Anoa, itu berarti sama dengan kita mengekspor Anoa itu ke PBB. Jika penugasan selesai, Anoa itu akan dikembalikan. Tapi untuk Anoa yang di Lebanon, konon sudah dibooking oleh Sri Lanka..! Hehehe..! Mengabdi sambil jualan juga rupanya..!
By : PatKu Yayan@Indocuisine

No comments:

Post a Comment