Sunday, July 12, 2015

CITRA DAN PENCITRAAN



dedenew78
Dua kata di atas telah menjadi sangat akrab bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Meski bukan kata baru dalam kamus bahasa Indonesia, tetapi saya pribadi merasa baru menemukan sebuah perspektif yang berbeda dengan makna kata tersebut.
Dahulu, waktu masih sekolah di Indonesia, saya hanya mendengar sedikit percakapan dan perbualan yang menggunakan kata ‘citra’ ataupun ‘pencitraan’.
Kata ‘citra’, lebih sering digunakan untuk menyebut merk sebuah produk kosmetika, penghargaan tertinggi dunia perfilman Indonesia dan atau sebuah kata yang lebih sering disejajarkan pemaknaannya sebagai pamor atau image..!
Adapun kata ‘pencitraan’, lebih sering diartikan sebagai prakiraan.
Hal ini merujuk pada begitu seringnya penyebutan kata tersebut oleh penyiar TVRI, stasiun TV Indonesia satu-satunya yang ada saat itu, saat menerangkan tentang perkiraan cuaca oleh Badan Meteorogi dan Geofisika Indonesia(BMG). Kata ‘pencitraan satelit’ adalah satu-satunya contoh kalimat yang paling sangat saya ingati dalam penerapan dan penggunaan kata ‘pencitraan’. Namun kini, kata ‘pencitraan’ telah memiliki makna konotasi dan bahkan mungkin memiliki makna denotasi yang berbeda.
Bagi sebagian warga Indonesia yang lama tinggal di luar negeri, saya yakin mereka akan merasa akrab dengan kata ‘citra’ ataupun ‘pencitraan’.
Namun ketika kini kita mulai menemukan dan memiliki makna yang berbeda, kedua kata tersebut menjadi tak ubahnya kata-kata yang diambil dari bahasa sanskerta, terdengar akrab, namun sering merasa asing dalam pemaknaannya.
Entahlah, apakah dikemudian hari, kata yang sama ini akan menemukan makna-makna kata lain yang berbeda, atau justru kita juga akan semakin banyak menemukan kata-kata baru yang sebelumnya bahkan tidak pernah ada.
Apapun yang terjadi, selama fenomena ini tidak merusak kecintaan kita terhadap bahasa, bangsa dan negara Indonesia, semuanya patut kita syukuri. Artinya, bahasa Indonesia akan menjadi sebuah bahasa nasional yang dinamis, dan dipergunakan secara luas dalam setiap tingkat dan lingkup kehidupan bangsa Indonesia, yang diharapkan akan terus menjadi cermin dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia serta dunia..! Kita bangsa besar, dan selayaknya memiliki bahasa yang besar, bukan karena faktor pencitraan, tapi murni karena citra dan fakta.
Bahasa Indonesia, bahasa pemersatu. Jangan malu..!
By :  Bapak Yayan@indocuisine

No comments:

Post a Comment