Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak Raja Melaka
Kalau hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata..!
Hahaha..! Mungkin seperti itulah bahasa kesepakatan yang dibuat oleh tiga negara, yakni Russia, China dan Indonesia..!
Pada kenyataannya, kita bisa melihat bahwa meskipun China dikenal tukang jiplak, tukang copet bahkan tukang congkel teknologi Barat, nyatanya China masih sangat respect terhadap Russia, dan cenderung menjadi sahabat yang baik. Keunikan persahabatan ini mengingatkan kita pada pola hubungan antara Amerika dan Jerman, namun dalam posisi yang terbalik, dimana Jerman lebih berperan sebagai pioner, adapun US sebagai developer..! Anyway, pola hubungannya sama saling menguntungkan..! Inilah mungkin yang ingin dikejar oleh Indonesia saat harus mati-matian melobby Russia dalam setiap transaksi alutsita yang kita lakukan..!
Bapak SBY memainkan gitar untuk President Rusia Vladimir Putin disaat ulang tahunnya yang ke-61
Bapak SBY memainkan gitar untuk President Rusia Vladimir Putin disaat ulang tahunnya yang ke-61
Di awal pembelian Shukoi kita dulu, semua pihak saling cibir, ngumpat gak bertaring, tidak gahar, tak ada bedanya dengan pesawat pengangkut barang, bagai elang berparuh ayam, dan lain-lain..! Sungguh miris dan kurang percaya diri apabila mendengarnya. Namun beberapa tahun kemudian, ketika hubungan Indonesia-Australia memanas, ada statement panas yang keluar dari para anggota parlemen Russia yang berkunjung ke Jakarta, yang menyebutkan bahwa Indonesia masih merupakan negara terkuat di Asia..! Haaaah …? Kuat apanya..? Kuat mimpi, kuant ngayal, kuat onani otak, kuat bikin hoax..? Hahaha..! Seandainya saya yang berucap seperti itu di sebuah blog military, pasti saya akan habis dibully..!
Tapi mari kita telusuri kebenaran ucapan anggota parlemen tersebut. Tak lama berselang, negosiasi alot antara Indonesia-China untuk project rudal C705 dan C802, kembali mengemuka. Konon China menuntut Indonesia untuk melakukan pembelian rudal jenis tersebut dalam jumlah banyak sebagai prasyarat dipenuhinya ToT..! Benarkah demikian..? Hehehe..!
Setelah itu, kita juga tiba-tiba menerima begitu banyak rembesan informasi tentang gambar-gambar rudal yang sedang dikerjakan oleh para ahli kita, bukan..? Silahkan anda perhatikan sendiri, mengapa rudal-rudal prototype yang sedang kita kerjakan, dengan rudal-rudal China yang sudah dipasarkan, memiliki kemiripan bentuk dengan rudal-rudal buatan Russia? Jawabannya, tak lain berkaitan dengan perjanjian pembelian Shukoi kita dulu..!
Kenapa kita terkesan memaksakan diri untuk menginstall rudal China pada KCR kita? Tak lain karena kita menginginkan teknologi Russia yang cuma diberikan pada China..! Sebaliknya, mengapa negosiasi kita dengan China begitu alot..? Karena China menginginkan teknologi Russia yang konon hanya diberikan pada Indonesia..!
Untuk kapal perang kita, saya yakin kita akan lebih memilih produk China dan Russia. Tapi untuk pespur, kuat dugaan saya bahwa produk Russia akan lebih mendominasi dalam mendukung produk dalam negeri sendiri. Country origin dari teknologi rudal yang kita adopsi, ternyata bukan Rumania yang kita sangkakan selama ini, melainkan Russia sendiri. Indonesia mendapatkan kesempatan untuk merekayasa teknologi, dan mencangkokkannya ke dalam airframe produk asli Russia. Setelah itu, kita akan belajar membuat airframe, sekalian menyiapkan misi ruang angkasa yang telah lama kita cita-citakan..!
1476210_1534635936770985_7099059871983148111_n
Masih ingat dengan tawaran brahmos dari India..? Hehehe, menhan kita bilang bagus dan Indonesia perlu memiliki rudal seperti itu. Mimik mukanya penuh kekaguman, namun sesudah itu kembali tenang, dan hingga saat ini gak pernah ada wacana untuk membuat sebuah penawaran. Yang sibuk justru hanya tetangga di sebelah..! Indonesia mau beli Brahmos..? Hehehe..! Ogah ah..! Tanpa Brahmos pun, bukannya parlemen Russia udah negasin bahwa kita masih merupakan yang terkuat..? Abaikan..! Salam hangat..!
By : PatKU Yayan@indocuisine
(nb: ditulis pada 25 september 2014. Gambar diambil dari google)