Akhirnya hari ini saya bisa bercengkerama dengan seorang lelaki tua
keturunan Tionghoa. Lelaki itu dikenal sangat sulit didekati, apalagi
diakrabi. Masyarakat sekitar menjulukinya sebagai manusia dengan indra
ke enam. Setiap orang yang ditemuinya akan ditatapnya terlebih dahulu,
untuk mengetahui sifat-sifat dan pemikirannya.
Banyak orang yang berbalut busana perlambang suatu agama, harus
menerima malu karena seringkali merasa ditelanjangi oleh kemampuan
terawangannya.
Tapi sebaliknya, banyak penjahat yang kini berubah baik dan bekerja di
perusahaannya. Ya, meski terlihat lusuh, sejatinya dia adalah seorang
pengusaha hasil bumi terkemuka.
Hampir seluruh Langkawi dan sekitarnya telah mengenalnya sebagai juragan
buah. Berbagai macam buah lokal, ia budidayakan di kebunnya yang luas.
Alhasil, kini produknya sudah memenuhi berbagai tempat, bahkan konon
telah berhasil menembus pasaran di Kuala Lumpur.
Sukses dalam bisnis, ternyata tidak disertai dengan keberhasilannya
dalam rumah tangga. Pernah beberapa kali menikah namun selalu gagal.
Ketika Tuhan telah memberinya jodoh dan keturunan, Tuhan pula
mengambilnya dalam waktu yang seketika.
Keluarganya mengalami kecelakaan lalulintas yang amat fatal, sehingga
merenggut nyawa seisi rumahnya, serta hanya meninggalkan dia dalam
kecacatan. Kini, lelaki tua ini hanya bertumpu pada sebelah kakinya.
Tapi siapapun yang menatap matanya, tidak akan pernah menemukan setitik
rasa ingin menyerah di dalamnya. Kekuatan semangatnya sangat luar biasa.
Tapi benarkah demikian..?
Bohong jika dia tidak pernah kecewa, sedih, kehilangan, sepi, merasa
dikhianati dan bahkan merasa kehilangan keyakinan atas adanya sang
Pencipta Yang Maha Kuasa.
Dia pernah merasakan kehilangan segalanya, dan dunia ini benar-benar
terasa sangat sepi, seolah hanya dia seorang yang menghuni. Tapi justru
berangkat dari rasa inilah, dia mulai menemukan keyakinan kembali.
Dunia yang dirasanya sepi, telah dimaknainya sebagai kesempatan yang
Tuhan beri untuk kembali berdiri. Dalam kesendirian, dia merasa Tuhan
telah memberikan kavling dunia dimana dia dipercaya untuk menjadi
seorang penguasa..! Semangatnya kembali membuncah.
Dia selalu berusaha mencari setiap makna hidup yang tersembunyi. Dia
selalu mengartikan pesan-pesan Illahi dari arah yang terkadang
berkebalikan dengan nalar. Ia menjadi lebih percaya dengan hati. Dia
telah menjelma menjadi sosok manusia yang super peka.
Ketika keluarganya menyambut dia untuk kembali pulang, dia menemukan
suasana yang sangat jauh berbeda. Meski riuh, namun dia melihat
wajah-wajah sepi menghiasi mereka.
Sebaliknya, meskipun orang lain iba dengan kondisi fisiknya, tapi dia
justru merasa bahagia, dan amat jauh dari rasa sepi apalagi takut.
Tuhan telah menyelamatkan jiwanya, bukan semata-mata karena
kebetulan, tapi pasti ada maksud dan niat tersendiri. Semangat itulah
yang kini dia miliki.
Sejak saat itu, dengan segala keterbatasan fisiknya, dia terus mengabdi
pada kebajikan, dengan harapan bisa menemukan makna hidup yang
sebenarnya.
Dan benar, pesan Tuhan datang melalui seorang anak yang tak mampu
membeli pisang hasil kebunnya di sebuah toko buah langganannya. Hatinya
terketuk, dan memanggilnya untuk tinggal di rumahnya. Setelah tamat
sekolah, kini anak itu dipercaya untuk mengelola asset bisnisnya. Konon
dari anak ini pulalah, dia mulai memahami nilai-nilai ketauhidan. Dia
mulai belajar agama, dia mulai mendekati Islam, hingga akhirnya Tuhan
benar-benar menyentuh hatinya dengan hidayah, dan melancarkannya menjadi
sosok seorang Muslim.
Kini lelaki yang meski sendiri namun tak pernah merasa sepi itu, telah
benar-benar menjadi seorang muslim. Panca indranya benar-benar bekerja
seirama, jujur, tulus, namun sangat teliti. Luar biasa..!
Assalaamualaikum..! Kami mengakhiri perbincangan disebuah restoran China muslim miliknya.
By : Bapak Yayan@indocuisine
No comments:
Post a Comment